Mimpi
Harapan
Transformasi mimpi dan harapan
Usaha
Kenyataan
Kesimpulan
Mimpi
Harapan
Transformasi mimpi dan harapan
Usaha
Kenyataan
Kesimpulan
kata hedonisme itu berasal dari bahasa Yunani yaitu hedonismos dari akar kata hedone yang memberi artinya “kesenangan”.
Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), Hedonisme adalah pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup.
“Mahasiswa Hedonisme merupakan mahasiswa yang unik berdasarkan kebiasaannya” yang menjadi hal yang membedakan dengan mahasiswa lain.
Kebiasaan mahasiswa Hedonisme yaitu selalu mengupayakan agar bagaimana iya bisa masuk sana sini di tempa-tempat yang mewah semisal, mall, tokoh-tokoh besar dan bahkan di setiap tempat yang tren atau yang sedang viral, akan di jambangi olehnya.
Kebiasaan tersebut membuat mahasiswa lain terkadang menilainya dengan kebiasaan anak manja sibuk sana sini sampai kuliah tidak di jadikan sebagai pembelajaran utama sehingga kefokusab dalam pengembangang keilmuan akademik tidak teratur/fokus.
Hal demikian sering ditemukan di lapangan sosial kampus maupun luar kampus berdasarkan realita sosial yang terjadi.
Namun dibalik kebiasaan keseharian seperti itu ada pula keunikan tersendiri bagi para mahasiswa Hedonisme, yang jarang bisa di ikuti oleh mahasiswa lain.
katakanlah itu sebagai keterampilan tersendiri berdasarkan kebiasaan sehari-hari salah satu contoh mereka begitu mahir dengan memainkan games yang terbiasa dan kerjaannya memainkan games bahkan Samapi membuat aplikasi, akun games. Dll.
Keunikan atau keahlian seperti itu jarang mahasiswa lain yang bisa mengikuti keahliannya karena kebiasaan tersebut adalah kebiasaan keseharian mahasiswa Hedonisme.
Mahasiswa apatis merupakan mahasiswa yang tidak mau tahu terhadap persoalan di lingkungan sekitar. entah itu dalam kampus maupun di luar kampus karena mahasiswa apatis akan menonjol untuk membicarakan diri sendiri dan tidak mau tahu terhadap persoalan orang lain maupun persoalan yang terjadi di kalangan sosial masyarakat.
hal demikian sebenarnya tidak seharusnya di cerminkan dan di prioritaskan sebagai identitas mahasiswa yang di sandar bangga2kan. Karena yang pada akhirnya nanti akan melahirkan sebuah pandangan buruk masyarakat terhadap mahasiswa umumnya.
gelar kebanggaan sebagai mahasiswa dan kata mahasiswa amatlah baik di kalangan sosial masyarakat, karena menjadi mahasiswa tak semudah orang mengucapkan sebuah kata atau kalimat, sebab untuk mencapai sebuah gelar kata mahasiswa itu tentu banyak tantangan dan rintangan yang harus kita hadapi.
Akan tetapi sering kali terjadi akhir-akhir ini mahasiswa sebagian besar berbondong-bondong untuk saling mengklaim diri dengan sebuah pembenaran lewat jembatan kelompok2 tertentu
Sehingga dominan terlihat banyak mahasiswa apatis Lantaran dengan banyaknya kelompok yang klaim mengklaim kelompok2 tertentu.
pada akhirnya akan mempengaruhi kacamata sosial kampus dan masyarakat umumnya yang berujung pada penglihatan belaka.
Mahasiswa sebagai agen of Chen, of kontrol, moral of sosial dengan tugas dan tanggung jawabnya dengan gelar mahasiswa yang di sandarkan pada diri sebagai identitas.
#. Sekarang yang terjadi, Agen of Chen yang seharusnya sebagai agen perubahan justru terbalik realitas sosialnya di lapangan karena untuk merubah diri saja amatlah sulit. Sehingga fungsi nya sebagai mitra perubahan akan menjadi sebuah angan-angan belaka.
#. Agen of kontrol yang akan mengontrol segala persoalan yang terjadi baik dalam kampus maupun diluar kampus.
Bukan saja hanya pada persoalan diri sendiri tetapi juga pada masyarakat umumnya dan hal demikian jelas sangat sulit untuk dilewati dan tercapai pada efektivitas pengontrolan itu sendiri lebih2 di lapangan sosial kampus dan masyarakat umumnya.
Dan jikalau mahasiswa sadar atas tugas dan tanggung jawabnya sebagai mitra kemahasiswaan yang bergerak berdasarkan fungsinya sebagai agen of kontrol tidak akan ada atau terjadi virus-virus pembodohan yang melahirkan sebuah perdebatan dan berujung pada pengklaiman yang mengakibatkan pengaruh besar terhadap terjadinya perpecahan kesadaran.
#. moral sosial sebagai mahasiswa bukan lagi sesuatu hal yang baru-baru ini kita tahu bagaimana moral kemahasiswaan beserta fungsinya.
namun moral kemahasiswaan tersebut tentuh perlu kita sadari pada diri kita dari awal mula menginjak kan kaki pertama dalam dunia kampus. Untuk mengetahui lebih dalam bagaimana tentang moral tersebut.
Namun sekarang banyak realitas di lapangan sosial masyarakat sudah bukan lagi suatu tuntutan dalam diri seorang mahasiswa apatis lantaran yang terlihat mahasiswa apatis hanya selalu menuntut apa yang dirinya dapatkan atau hasil yang di berikan oleh orang lain maupun orang di sekitarnya.
Sehingga lunturnya nilai-nilai atau moral kemahasiswaan itu sendiri di dalam kampus maupun sosial masyarakat pada umumnya berawal dari hilang nya kepercayaan masyarakat atas perilaku mahasiswa yang tidak mencerminkan kepribadian sebagai mana tugas dan fungsinya berdasarkan identitas mahasiswa yang melekat dalam diri masing-masing.
Yang sebenarnya itu di mulai dari beberapa orang sehingga mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap mahasiswa pada umumnya. Dengan adanya beberapa mahasiswa yang secera tidak langsung suda mencerminkan kepribadiannya sebagai mahasiswa apatis. Sehingga Cerita panjang lebar tentang sebuah kata mahasiswa tugas dan fungsinya sering kali terjadi bahkan dari tahun Ketahun yang sebenarnya itu adalah bukan lagi sesuatu hal yang baru di bicarakan sebagai mana identitas yang sudah melekat pada diri.
hal demikian bukan lagi suatu hal yang baru untuk di perdebatkan. dari tahun ke tahun kajian dan bacaan tentang mahasiswa tugas dan fungsinya tetap terus berlanjut pada awal masa penerimaan mahasiswa baru,.namun tidak bisa pula kita pungkiri tetap ada saja mahasiswa yang belum mengenal sebuah identitas mahasiswa tugas dan fungsinya itu sendiri.
Bahkan sampai ada beberapa mahasiswa yang mengucapkan kalimat, untuk jadi orang pintar cuku baca buku karena semua ilmu yang kita pelajari di kampus dan diluar kampus sudah ada di buka.
na pernyataan inilah yang seharusnya kita ubah dan perlu kita hilangkan di tataran kemahasiswaan Lantaran karena ilmu secara tidak langsung sudah di fasilitasi oleh buku sehingga sebagian mahasiswa tidak mau tahu apa yang menjadi tujuan dari pada isi buku tersebut sehingga tidak mau tahu bagaimana pengembangan dan perjalanan di lingkup sosial.Sehingga sebagian mahasiswa banyak yang gagal paham jikalau praktek komunikasinha dengan keadaan ruang lingkup sosial masyarakat.
Semua hal tersebut kenapa alasannya mahasiswa sebagian masih ada yang kurang paham terhadap sebuah identitas kemahasiswaan itu sendiri karena disetiap kegiatan2 yang berbau dengan kajian dan bacaan di dalam kampus maupun luar kampus dia tidak mau ikuti dan melibatkan diri dalam kegiatan2 yang berbau sosial. dan hal seperti ini banyak yang terjadi.
hal inilah yang sering kali bermasalah pada sebuah penglihatan dalam suatu perkembangan intelektual yang tidak memikirkan suatu peningkatan.Dan kaitannya dengan perjalanan nya seorang mahasiswa apatis sama dengan pembahasan di atas yang tidak mau tahu persoalan orang lain dan hanya memikirkan dirinya sendiri.
Yang berakhir dengan kebodohan semata atas tidak adanya keterlibatan diri dengan orang lain di sekitar pada konteks pengembangan keilmuan dalam dunia pendidikan.
Kata mahasiswa yang pada dasarnya lebih tercondong untuk mencerminkan hal baik pada bidang pendidikan dan masalah2 tertentu.
Sehingga masyarakat pada umumnya mengetahui bahwasanya mahasiswa adalah, seorang yang berperan penting sebagai contoh yang akan mencerminkan kepribadian baik di kalangan sosial masyarakat. dan sebagai contoh untuk membangun polah pikir baru kepada masyarakat banyak.
Artiannya mengapa sosial masyarakat mengatakan seperti itu lantaran tingkat pendidikan keilmuan sebagai tolak ukur perbandingan.
Yang sebenarnya hal itu sering bermasalah pada erah dizital ini sering kali terjadi di lapangan sosial masyarakat.
Sekarang sudah sebagian besar seorang mahasiswa yang secara tidak langsung mencerminkan perbuatan atau tindakan yang tidak sesuai dengan harapan sosial masyarakat pada umumnya.
Entah bicara tingkah laku tutur kata dan bahasa amatlah mencerminkan pandangan buruk terhadap lingkungan sosial Kata mahasiswa yang pada dasarnya lebih tercondong untuk mencerminkan hal baik pada bidang pendidikan dan masalah2 tertentu.
Sehingga masyarakat pada umumnya mengetahui bahwasanya mahasiswa adalah, seorang yang berperan penting sebagai contoh yang akan mencerminkan kepribadian baik di kalangan sosial masyarakat. dan sebagai contoh untuk membangun polah pikir baru kepada masyarakat banyak.
Artiannya mengapa sosial masyarakat mengatakan seperti itu lantaran tingkat pendidikan keilmuan sebagai tolak ukur perbandingan.
Yang sebenarnya itulah yang sering bermasalah pada erah dizital ini sering kali terjadi pada lapangan sosial masyarakat dan Sekarang sudah sebagian besar seorang mahasiswa yang secara tidak langsung mencerminkan perbuatan atau tindakan yang tidak sesuai dengan harapan sosial masyarakat pada umumnya.
Baik bicara tingkah laku tutur kata dan bahasa sudah banyak yang mencerminkan pandangan buruk terhadap lingkungan sosial.
#”kuliah” dalam kamus besar bahasa Indonesia memiliki arti’ pelajaran yang diberikan’ atau ceramah. Dan Sering dipahami sebagai kegiatan belajar mengajar di jenjang perguruan tinggi.
#”kampus” berasal dari bahasa latin yaitu, campus yang berti lapangan luas. Dalam pengertian modern kampus dalam arti sebuah kompleks atau daerah tertutup yang merupakan kumpulan gedung-gedung universitas perguruan tinggi.
#”kos” adalah sebuah jasa yang menawarkan sebuah kamar atau tempat untuk ditinggali dengan sejumlah pembayaran tertentu berdasarkan dari hasil kesepakatan.
Dari tiga runutan kalimat di atas sering kali di dengar atau disebut sehingga kata tersebut bukan lagi bahasa baru2 ini. kata kuliah, kampus, kos. Itu sering dijadikan sebagai bahan lelucun padalah kalau dicermati dengan baik kalimat tersebut sebenarnya Sebagai Instrumen pendukung untuk menyelesaikan studi pendidikan dalam perguruan tinggi tersebut.
Karena Tampa ada sesuatu hal yang mendukung, apapun bentuk tujuan atau kegiatan kita entah itu bicara pendidikan maupun bicara hal lain tidak akan mungkin bisa di selesaikan dengan baik dan benar.
Sejatinya hidup manusia tentu membutuhkan manusia lainnya untuk hidup bersamanya. begitu pun sebaliknya dengan kata kuliah, kampus, kos. Kalimat tersebut adalah sebuah instrumen yang saling membutuhkan sebagai sarana pendukung pada berjalannya proses belajar mengajar.
Kata masiswa amatlah penting di kalangan sosial masyarakat karena menjadi seorang mahasiswa tak semudah mengucapkan sebuah kata.
Sejatinya untuk tercapainya pada sebuah gelar mahasiswa itu sendiri begitu banyak rintangan dan tantangan yang harus di hadapi.
Bicara cinta tentu bicara hati, rasa, pikiran dan keyakinan atas sesuatu yang bisa di percaya sebagai objek.
Kata cinta yang sebenarnya iyalah pengharapan dengan suatu balasan, yang membicarakan tentang timbal balik atas sesuatu harapan yang menjadikan keyakinan dalam sebuah rasa yang di infestasi dari mainset berpikir.
Diri kembali duduk di kantin kampus universitas Islam negeri mataram setelah berapa lama tak ngopi dan rokok di kanting kampus.
Hingga beberapa waktu proses belajar mengajar di dalam ruangan menunjukkan jam berkahir belajar.
Diripun menuju kanting kampus sebenarnya hanya bertujuan untuk ngopi dan rakok, tetapi ada saja peristiwa yang terjadi tampa di sadari.
Membuat diri menatapnya lalu menghadirkan nafsu semata, hingga pikiranpun kebingungan bagaikan orang yang tak tau arah.
Ratusan mahasiswa yang mondar mandir di kantin bagaikan orang di pasar, datang dan pergi tak memberi kan ketatapan waktu iya akan singgah.
Pohon yang rindang nan hijau engkau tukar dengan sebutir jagung yang kau tanam.
Akulah hujan .
Aku membawa keberkahan dari bumi manusia aku datang sesuai porsi di musimku tidak lebih dan tidak kurang.
Ketika kudatang di masalalu tak ada yang mengeluh tentangku, dan ketika kudatang di masa sekarang semua pada risau terhadapku.
Bukan aku penyebab banjir tapi kalian wahai manusia serakah.
Engkau gundilin gunung-gunung di atas sana, gunung rindang menjadi gersang.
Engkau tebang pohon-pohon yang akan menyerap airku, demi sebutir jagung yang engkau jual.
Tak cukupkah alam memberimu persawahan, daratan rendah yang engkau tempati.
Jangan salahkan aku ketika pohon-pohon yang menyerap airku di atas gunung sudah tiada lagi, karena aku akan tetap deras di musimku.
Laut yang menjadi tempat terakhirku berteduh engkau kotori dengan sampah-sampah.
Wahai manusia serakah.
Jangan salahkan aku ketika airku mengalir di sungai-sungai mencari tempat untuk menyerapnya, dan di kediamanmulah yang akan menjadi sasaran terakhir airku berteduh.
Ketika air hujanku berteduh engkau menyebutnya dengan nama banjir, yang akan mendatangimu penyakit, kematian karena keserakahanmu sendiri.
Wahai manusia tak pernah puas..
Ketika Allah menegur mu Dengan badai angin yang menerpa jagungmu pernahka engkau berpikir ujian apa dan musibah apa.??
Pernahka engkau bertanya apakah itu.???
Itu adalah teguran karena alam rindang nan hijau alami engkau sulap menjadi sebutir jagung yang engkau tanam.
Yang membuat nya murkah dan marah jangan salahkan aku ketika aku datang karena..?? Jika suatu saat aku muak karena tidak ada lagih tempatku berteduh.
Gunung yang menyerapku engkau gundilin, pohon yang menyerapku engkau tebangi laut tempat terakhirku engkau kotori maka aku akan berhenti.
Semua akan menjadi musnah tempatku.
Gunung yang engkau jadikan butiran jagung tak akan bisa engkau gunakan. Pohon yang menjadi tempatku berteduh sudah tak ada lagi, laut tempat mencari laut paut sudah di penuhi sampah.
Maka engkau akan punah dengan itu semua. Sadarlah wahai manusia engkau akan salahkan pemimpin mu, engkau akan salahkan semua orang sedangkan. Engkau dan pemimpinmu sama-sama haus akan ketidak pedulian mu ..
Jika engkau mengeluh tentang ku maka aku akan mengatakan goot by.
Dan jangan mencariku ketika engkau haus akan air.
Jangan salahkan siapa pun tetapi lihatlah diri sendiri.